Anda tidak perlu menghafal seperti membaca buku semua pola untuk analisa candlestick. Anda hanya perlu tahu gambaran besar cara membaca candlestick, karena setiap candle pada dasarnya sudah mampu menginformasikan struktur harga, kekuatan tren, dinamika Buyer melawan Seller, dan proyeksi arah harga akan bergerak nantinya.
Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontrol, dan pihak mana memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pertempuran berikutnya.
Analisa candlestick harus dicermati dengan memperhitungkan pula pergerakan harga lampau. Karena itu, setiap kali kita coba membaca candlestick atau formasi harga, kita harus mempertanyakan beberapa hal berikut:
- Apakah candlestick terkini ukurannya lebih kecil atau besar dari candle sebelumnya?
- Apakah perubahan ukuran tersebut berarti?
- Apakah perubahan terjadi saat sesi trading tak aktif? Misalnya, candlestick pada pasangan-pasangan mata uang EUR sering mengkerut atau mengecil pada sesi Asia karena volume trading-nya juga kecil.
Formasi Candlestick Di Setiap Platfom Binary Option Belum Tentu Sama
Hal ini tidak serta merta menunjukkan kesalahan broker forex, karena perbedaan tersebut umumnya disebabkan oleh perbedaan jam server platform antar broker. Bisa jadi jam server broker A lebih awal dari broker B, sehingga candlestick di platform broker A akan terbentuk lebih dulu.
Secara keseluruhan, poin-poin di atas penting untuk diingat agar kita terhindar dari pemikiran sempit yang membatasi pemahaman gambaran besar. Dengan mengingat hal itu, sekarang kita dapat menjelajahi 4 elemen penting untuk membaca candel
Ukuran Body dan Sumbu panjang pendek Candlestick
- Panjang badan candlestick menunjukkan kekuatan salah satu pihak.
- Ukuran badan memanjang berarti menampilkan menguatnya momentum.Saat badan mengecil, berarti momentum juga bertambah pelan.
- Singkatnya, panjang badan menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak selama durasi candle tersebut (timeframe per candle).
- Sumbu panjang mengindikasikan bahwa harga bergerak cepat selama durasi candlestik terkait, tapi mengalami penolakan karena adanya perlawanan.
- Jika sumbu bertambah panjang, berarti volatilitas semakin meningkat. Hal ini sering terjadi di akhir sebuah tren, sebelum harga berbalik arah, atau ketika harga mendekati Support Resistance penting.
Rasio Panjang Badan dan Sumbu CandleStick
Pada saat tren dengan momentum tinggi, Anda akan sering mendapati candlestick berbadan panjang dengan sumbu lebih kecil.
Saat pasar sedang dilanda ketidakpastian, volatilitas meningkat sehingga badan candlestick mengecil, tapi sumbunya lebih panjang.
Elemen ini merupakan pengembangan dari elemen sebelumnya. Apakah Anda menemukan candlestick bersumbu panjang dengan posisi badan berada di salah satu ujungnya? Hal ini menunjukkan perlawanan.
Candlestick dengan posisi badan di tengah-tengah sumbu bawah dan atas mengindikasikan keraguan/ketidakpastian di pasar.
Dengan memahami semua elemen dasar di atas, kita dapat membaca candlestick tanpa perlu menghafal bentuk atau namanya satu per satu.
Berikutnya, panjang badan candlestick mulai mengerut, tapi ekornya semakin panjang. Artinya, momentum sedang melemah.
Sebelum harga terjun menembus Support, harga tampil membentuk barisan candlestick Bearish saja, yang berarti momentum menurun juga semakin kencang.
Setelah aksi sell-off gagal tadi, badan candlestick semakin mengecil, sehingga mencerminkan bahwa tren sudah mulai kehilangan momentumnya.
Dari situ muncullah candlestick Bearish balasan dengan ukuran badan panjang, yang mengonfirmasikan pembalikan arah untuk menurun.
dengan mempelajari dasar-dasar elemennya, Anda dapat membaca candlestick dengan lebih sederhana dan akurat, seperti mengetahui perbandingan kekuatan antara Buyer melawan Seller, siapa yang dominan, dan pihak mana yang sedang tertekan. Jika Anda memahami hal-hal tersebut, maka membaca pasar dan memperkirakan arah harga selanjutnya akan jauh lebih mudah, ketimbang harus menghafal satu per satu pola candlestick yang ada.
Membaca Candel Stick Binomo Untuk Pomula dengan Akurat Agar Selalu Profit Konsisten.
Harga Buka (open price)
Open mewakili harga pertama yang diperdagangkan pada time frame tertentu, ditunjukkan oleh bagian atas atau bawah tubuh. Jika harga tren naik maka candlestick akan berwarna hijau, dan jika harga turun maka akan menunjukan candlestick berwarna merah.
Harga tertinggi (highest price)
Pada harga tertinggi akan ditunjukkan oleh bagian atas ekor yang terjadi di atas tubuh, yang disebut ekor atas. Jika pembukaan adalah harga tertinggi selama kerangka waktu maka tidak akan ada ekor atas.
Harga terendah (lowest price)
Rendah menunjukkan harga terendah yang diperdagangkan selama time frame tertentu, ditunjukkan oleh bagian bawah ekor yang terjadi di bawah tubuh, yang disebut ekor lebih rendah. Jika harga open adalah harga terendah, maka tidak akan ada ekor yang lebih rendah.
Harga Terkini (Close/Current Price)
Harga close adalah harga terakhir atau harga terbaru yang diperdagangkan pada time frime tertentu.
Akan muncul pola-pola tertentu saat kita membaca candlestick (doji, marubozu, spinning tops, dsb). Pola-pola candlestick tersebut sebenarnya terbentuk dari “pertempuran” antara buyer-seller, di mana harga close menunjukkan kondisi terakhir dibandingkan harga open, dari situlah terbentuk body (badan) dari candlestick.
Sedangkan harga tinggi dan rendah membentuk shadow pada candlestick. Disini, panjangnya shadow menentukan seberapa kuat salah satu pihak berusaha mendorong harga. Bila lower shadow panjang, artinya seller berusaha keras untuk menjatuhkan harga. Sebaliknya, jika upper shadow panjang berarti buyer sedang berupaya menaikkan harga.
Nah, dari panjangnya shadow tadi bisa kita bandingkan dengan body-nya untuk mengetahui seberapa kuat salah satu pihak melawan pihak lain. Misalnya pada setup pin bar, umumnya price action setup tersebut digunakan untuk menandakan kontinuitas atau reversal suatu trend.
Gambar diatas menunjukan salah satu pihak (buyer atau seller) berusaha mendorong harga naik atau turun namun dalam perjalanannya “kehabisan tenaga” untuk meneruskan upaya karena tekanan dari pihak lawan, bisa terlihat dari harga close yang tak mampu bergerak jauh.
Contoh kasusnya pada saat terjadinya uptrend, bullish pinbar digunakan sebagai indikasi bahwa seller berada di bawah tekanan buyer, dengan kata lain harga akan naik.
Contoh-contoh tadi hanya dasar dari cara membaca candlestick menurut para trader profesional. Pada perkembangannya, terdapat juga pola-pola lain mulai dari single bar pattern (satu bilah) sampai multiple bars pattern (lebih dari satu bilah).
Karena memang trend dalam pergerakan harga ini merupakan salah satu hal yang sulit ditentukan arahnya dan menjadi challenge terutama untuk trader pemula yang ingin melakukan analisis terhadap aset mata uang crypto/idx binomo pilihannya.
itulah artikel dari kami. semoga bermanfaat dan mudah dipahami membaca pola candel insya allah pasti Profit kok dengan menggunakan teknik ini. soalnya saya udah mencobanya juga