-->

Jangan Remehin Corona Yang Sehat Ajah Juga Bisa Terjangkit Virus Corona Covid-19 Tanpa Gejala

Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Pandemi virus corona covid-19 terus mengancam. Di Indonesia saja, per Sabtu (21/3), sudah tercatat 450 kasus.

Tingkat kematiannya korban terjangkit juga cukup tinggi, 38 orang. Sedangkan tercatat 20 orang sembuh.

Dari data yang tersedia, baik secara nasional maupun global, diketahui bahwa kelompok usia muda memang memiliki daya tahan yang lebih baik daripada orang tua. Meski begitu, itu tidak berarti bahwa orang muda tidak dapat dipengaruhi oleh Corona COVID-19.

"Itu bisa terkena dan tanpa gejala," kata Corona COVID-19 Corona Handler di Indonesia, Achmad Yurianto, ketika memberikan pernyataan pers di Kantor BNPB, Jakarta pada Sabtu, 21 Maret 2020.



Menurut Yuri, ini adalah salah satu faktor dalam penyebaran cepat Virus Corona Covid-19 di Indonesia, karena orang sehat sebenarnya terpengaruh tetapi tanpa gejala, tetapi tidak melakukan isolasi.

"Masalah ini sangat mendasar sehingga distribusinya semakin cepat," tegas Yuri.

Yuri menuturkan, apabila ini anak muda yang sehat itu menularkan ke saudara-saudara yang usianya lebih tua dan rawan, ini akan menjadi permasalahan yang serius buat keluarganya. Sebab, orang yang lebih tua usianya sangat rentan kondisinya jika terjangkit virus ini.

Oleh sebab itu, Yuri, mengingatkan, meskipun masih merasa muda dan kuat, tetap harus memerhatikan bahwa diri sendiri bisa menjadi sumber penyebaran Virus Corona di dalam keluarga. 

 Jangan Remehin Corona Yang Sehat Ajah Juga Bisa Terjangkit Virus Corona Covid-19 Tanpa Gejala


Tinggali dari tempat keramaian

Yuri tidak lelah memohon kepada publik untuk mematuhi banding yang diberikan oleh pemerintah untuk lebih di rumah. Orang-orang juga diminta untuk menjauh dari keramaian, dan memesan dalam kehidupan yang sehat.

"Patuhi dengan benar dan kemudian sebisa mungkin jangan keluar rumah. Ini adalah hal penting terkait pencegahan," kata Yuri.

Pemerintah RI telah menerapkan tes Corona COVID-19 massal dengan metode rapid test, sejak Jumat (20/3). Rapid test ini dilakukan dengan cara menggunakan pengambilan sampel darah.

Darah yang akan diperiksa lebih lanjut, yakni dilihat dari reaksi imunoglobulin (protein yang disekresikan dari sel plasma yang mengikat antigen sebagai efektor sistem imun). Yang perlu diperhatikan, dalam rapid test yang diperiksa adalah imunoglobulinnya. 

Dibutuhkan reaksi imunoglobulin dari seseorang yang terinfeksi Corona COVID-19 paling tidak seminggu sebelum terinfeksi atau terinfeksi kurang dari seminggu. Upaya ini juga sudah diterapkan di negara-negara lain, yang terdapat kasus COVID-19.



Bukan untuk Diagonosis Virus

Namun yang harus diingat, rapid test massal ini bukan untuk mendiagnosis apakah seseorang positif atau tidak terkena virus corona COVID-19. Tidak semua orang akan diperiksa Covid-19. Namun, hanya mereka yang beresiko.

"Tes Corona massal ini baru tahap skrining saja, bukan untuk deteksi atau diagnosis pasti orang yang bersangkutan positif atau tidak kena COVID-19," kata Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Jumat (20/3/2020).

Bila hasil screening dinyatakan positif, maka pasien akan kembali diperiksa dengan metode VCR. Sebab, kata Yuri, seseorang yang sudah sembuh juga masih bisa terdeteksi positif corona Covid-19.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post

Composure

 

Delivered by FeedBurner

-->